Laki-laki seperti wafer, perempuan seperti bakmi
Bagaimana mengenali perbedaan laki-laki dan perempuan?
secara sederhana laki-laki seperti wafer dan perempuan seperti bakmi
Laki-laki seperti wafer karena mereka memproses kehidupan mereka kedalam kotak-kotak. Jika kita memperhatikan wafer , maka kita akan melihat sekumpulan kotak yang di petak-petak. Kotak-kotak itu semuanya saling terpisah dan membentuk petak tersendiri. Kotak-kotak itu mirip dengan cara laki-laki yang secara khas memproses kehidupan.
pikiran laki-laki terbagi dalam kotak-kotak yang memiliki ruang untuk satu masalah. Masalah hidup yang pertama ada di kotak pertama dan masalah kedua ada di kotak kedua dan seterusnya. Contohnya ketika seorang laki-laki berada di tempat kerja, ia berkerja , ketika ia sedang menonton TV, ia betul-betul nonton TV dan hal ini yang membuat para laki-laki kadang terlihat asyik sendiri dan acuh tak acuh padahal hal lain yang terjadi di sekelilingnya.
Seorang laki-laki akan menata hidupnya secara strategis di dalam kotak-kotak dan kemudian menghabiskan sebagian besar waktunya dalam kotak-kotak dimana ia bisa berhasil. Inilah yang mendorongnya untuk menemukan kotak-kotak yang "berjalan lancar" dan mengabaikankotak-kotak yang membinggungkan atau membuatnnya merasa gagal.
dorongan untuk sukses jugalah yang menyebabkan laki-laki begitu mudah mengembangkan hobi-hobi yang menyita waktunya. Jika laki-laki menemukan sesuatu yang dapat dilakukan dengan baik, ia akan merasa nyaman dengan dirinya dan hidupnya. misalnya komputer yang mula-mula hanya merupakan perangkat kerja, berubah jadi sahabat yang mendidik, menghibur bahkan tak terpisahkan.
Hal yang mendasar dalam diri laki-laki adalah mereka akan merasa diri mereka paling baik pada saat memecahkan masalah. Oleh karena itu, mereka akan mencurahkan sebagian besar waktunya untuk melakukan hal-hal yang bisa membuat mereka menjadi paling baik dan berusaha menjauhkah hal-hal yang akan membuat mereka merasa kurang.
Berbeda dari laki-laki yang seperti wafer, perempuan memproses kehidupan seperti sepiring bakmi. Jika kita memperhatikan bakmi, kita akan melihat bakmi-bakmi yang semuanya saling terkait. Itulah sebabnya perempuan pada dasarnya lebih baik dalam menangani berbagai tugas daripada laki-laki karena perempuan dapat mengerjakan serangkaian aktivitas yang berbeda pada waktu bersamaan. Akibatnya sebagian besar perempuan berusaha mengaitkan kehidupan ini bersama-sama. mereka memecahkan masalah dari sudut pandang yang jauh berbeda dari perspektif laki-laki. Perempuan secara konsisten merasa perlu membicarakan segala sesuatu secara menyeluruh. Dalam percakapan perempuan bisa mengaitkan aspek-aspek logika, emosi, hubungan dan rohani dari suatu topik. pengaitan ini terjadi begitu saja dalam diri perempuan, sehingga percakapan tidak menjadi sulit baginya.
Selasa, 24 Mei 2011
Laki-laki seperti wafer, perempuan seperti bakmi
Diposting oleh ghe_pretty di Selasa, Mei 24, 2011
Label: Masalah cinta
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)


0 Comments:
Post a Comment